Gen p53 dirangsang
ketika DNA rusak dan memicu serangkaian respons yang mencoba memperbaiki
DNA. Semakin besar kerusakan DNA, maka semakin banyak pula kadar p53.
Para ilmuwan telah menetapkan bahwa tingginya kadar p53 merupakan
penanda adanya tekanan pada DNA.
Dalam percobaan di laboratorium,
sel yang diberi teh hitam, teh hijau, kopi dan bumbu cair menunjukkan
aktivitas p53 yang sedang berupaya keras memperbaiki kerusakan DNA.
Sedangkan hasil pengujian dengan perasa lain seperti perasa ikan, saus
tiram, paprika, wasabi bubuk dan kim chee tidak menampakkan aktivitas
p53 yang sama.
Peneliti meyakini perbedaannya terletak pada
beberapa bahan kimia seperti asam pirogalol dan asam galat yang bisa
merusak DNA dan mengaktifkan p53. Pirogalol ditemukan dalam makanan yang
diasapi, pewarna rambut, teh, asap rokok dan kopi. Sedangkan asam galat
adalah jenis pirogalol yang paling banyak ditemukan dalam kopi dan teh.
Walau
demikian, Kern memperingatkan bahwa penelitiannya tidak menyarankan
orang untuk berhenti mengkonsumsi teh, kopi atau bumbu perasa, tetapi
menyerukan perlunya penelitian lebih lanjut. Beberapa kerusakan yang
disebabkan oleh bahan kimia tersebut juga mungkin masih bisa
diperbaiki
oleh gen p53.
Sumber ;
http://health.detik.com/read/2013/03/31/115821/2207560/763/teh-dan-kopi-bisa-merusak-dna-layaknya-obat-kanker?l991102755